10 Hal yang Mesti Diketahui Setiap Manajer (Atasan) Saat Bekerja

10  HAL YANG MESTI DIKETAHUI SETIAP MANAJER (ATASAN) SAAT BEKERJA

TEROPONG-MEDIA.COM | DUNIA KERJA - Manajer yang buruk = budaya yang buruk. Manajer seperti ini tidak hanya mengikis semangat tim, tetapi juga mendorong karyawan berkualitas untuk pergi dan merusak reputasi perusahaan. Berikut 10 kebenaran yang sering diabaikan dalam manajemen, namun penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

1. Masalah "kerja dari rumah" bukan soal lokasi, tapi soal kepercayaan

Bekerja dari rumah telah menjadi salah satu topik panas dalam beberapa tahun terakhir. Namun, di balik perdebatan ini, sebenarnya yang dipertaruhkan adalah tingkat kepercayaan manajemen terhadap karyawan. Ketika manajer merasa ragu untuk mempercayakan pekerjaan pada timnya, mereka cenderung mendesak kehadiran fisik, meskipun karyawan mungkin lebih produktif dari rumah. Kepercayaan menjadi kunci dalam kebijakan kerja jarak jauh yang berhasil; jika manajer mampu mempercayai tanggung jawab dan komitmen tim, pekerjaan dari mana pun bisa berjalan lancar.

2. Jangan promosikan seseorang yang sudah ingin keluar

Salah satu kesalahan besar yang sering terjadi adalah mempromosikan karyawan yang sudah kehilangan minat terhadap perusahaan. Sebagian besar manajer berpikir bahwa promosi dapat menahan karyawan tetap bertahan, tetapi kenyataannya, jika niat untuk pergi sudah bulat, promosi tidak akan menyelesaikan masalah. Karyawan yang merasa tidak cocok atau tidak bahagia di perusahaan akan tetap mencari peluang baru. Memahami tanda-tanda ini dan memberikan peluang kepada mereka yang betul-betul berkomitmen akan lebih baik bagi budaya dan kesuksesan tim.

3. Budaya kerja soal nilai dan perilaku

Budaya yang baik bukan hanya soal fasilitas atau kemudahan-kemudahan modern di tempat kerja. Lebih dari itu, budaya terbentuk dari nilai-nilai yang dianut dan perilaku yang diperlihatkan oleh manajemen serta seluruh tim. Jika nilai seperti kolaborasi, integritas, dan empati benar-benar diterapkan, maka budaya perusahaan akan berakar dengan kuat. Tanpa nilai dan perilaku positif, budaya akan terasa kosong dan bahkan menimbulkan kebingungan di antara karyawan.

4. Karyawan tidak hanya meninggalkan pekerjaan yang buruk; mereka meninggalkan manajer yang buruk

Hubungan antara karyawan dan manajer adalah faktor penting dalam retensi. Karyawan yang merasa tidak didukung atau dihargai oleh manajernya sering kali memilih meninggalkan perusahaan, meskipun mereka menyukai pekerjaan atau timnya. Manajer yang mampu memahami kebutuhan dan aspirasi karyawannya serta memberikan bimbingan yang tepat akan menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk tetap bertahan dan berkembang.

5. Jika timmu takut berdebat, berarti ada masalah

Lingkungan kerja yang sehat memungkinkan setiap anggota tim untuk berbicara secara terbuka, bahkan ketika mereka tidak setuju. Ketika tim takut mengungkapkan pendapat atau mengajukan kritik, hal itu menunjukkan adanya masalah dalam dinamika tim atau pola komunikasi. Ketakutan untuk berdiskusi menunjukkan bahwa karyawan mungkin merasa tidak didengar atau takut akan dampak negatif pada karier mereka. Manajer yang baik akan menciptakan ruang aman bagi tim untuk berdialog dan menghargai pandangan berbeda.

6. Umpan balik rutin meningkatkan keterlibatan karyawan hingga 4 kali lipat

Memberikan umpan balik secara berkala adalah salah satu cara efektif untuk menjaga keterlibatan karyawan. Saat karyawan tahu bagaimana kinerja mereka dan mendapatkan arahan untuk peningkatan, mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Sebaliknya, kurangnya umpan balik seringkali menimbulkan kebingungan dan rasa tidak dihargai. Manajer yang konsisten dalam memberikan umpan balik konstruktif berkontribusi pada tim yang lebih terlibat dan produktif.

7. Bayarlah karyawan sesuai dengan nilai mereka; jika tidak, kompetitor akan melakukannya

Gaji yang kompetitif mencerminkan penghargaan perusahaan terhadap kinerja dan nilai karyawan. Jika perusahaan tidak bersedia membayar karyawan sesuai dengan keahlian dan kontribusinya, mereka akan mencari tempat lain yang lebih menghargai. Manajer yang menghargai timnya akan memastikan mereka mendapatkan kompensasi yang sepadan, menjaga loyalitas dan motivasi tetap tinggi, serta mencegah pergantian karyawan yang tidak perlu.

8. Jangan tawarkan gaji pemula kepada karyawan berpengalaman

Pengalaman dan keterampilan yang diperoleh seseorang dari tahun-tahun bekerja memiliki nilai tersendiri. Menawarkan gaji entry-level kepada karyawan yang memiliki pengalaman bertahun-tahun menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap pengalaman mereka. Manajer yang bijak memahami bahwa karyawan berpengalaman membawa nilai lebih, dan gaji yang mereka terima harus mencerminkan keahlian serta kontribusi mereka terhadap perusahaan.

9. Mikromanajemen tidak efektif. Percayai tim dan beri mereka otonomi

Mikromanajemen sering kali membuat karyawan merasa terkekang dan tidak dipercaya. Hal ini dapat mengurangi produktivitas, kreativitas, dan motivasi tim. Ketika manajer memberi ruang kepada tim untuk mengambil keputusan dan bekerja secara mandiri, mereka akan merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Otonomi adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan membuat karyawan merasa memiliki kontrol atas pekerjaan mereka.

10. Hari sakit atau darurat keluarga tidak seharusnya dipotong dari cuti tahunan

Karyawan berhak mengambil waktu untuk menghadapi situasi darurat atau ketika mereka jatuh sakit tanpa merasa terancam kehilangan hari cuti mereka. Mengharuskan mereka menggunakan cuti tahunan untuk hari-hari ini menciptakan ketidakadilan dan menambah tekanan mental. Manajer yang peduli akan mengutamakan kesejahteraan timnya dengan memberikan hak yang adil untuk hari-hari sakit dan situasi darurat keluarga, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan produktif.

Dengan memahami dan menerapkan 10 poin di atas, manajer dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan positif, serta meningkatkan retensi dan kebahagiaan karyawan.

(H/S)

Posting Komentar untuk "10 Hal yang Mesti Diketahui Setiap Manajer (Atasan) Saat Bekerja"