Mengupas Fenomena Gaji Rendah di Tengah Tingginya Biaya Pendidikan

MENGUPAS FENOMENA GAJI RENDAH DI TENGAH TINGGINYA BIAYA PENDIDIKAN

TEROPONG-MEDIA.COM | DUNIA KERJA - Belakangan ini, sebuah curhatan dari seorang netizen di media sosial menjadi perhatian publik. Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap sebuah lowongan pekerjaan yang menawarkan gaji Rp1 juta per bulan, padahal biaya kuliah yang ia keluarkan mencapai Rp50 juta per semester.

Di satu sisi, kita tentu bisa memahami perasaan kecewa netizen tersebut. Tawaran gaji sebesar itu terasa tidak adil, bahkan jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Perusahaan yang memberikan gaji serendah itu mungkin terlihat tidak menghargai tenaga kerja. Namun, jika kita melihat dari sisi perusahaan, mereka tidak mempertimbangkan berapa besar biaya pendidikan seseorang. Biaya kuliah yang mahal adalah tanggung jawab pribadi, bukan alasan bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang lebih tinggi.

Mengapa demikian? Karena pada dasarnya, gaji tidak ditentukan berdasarkan biaya kuliah atau pendidikan formal seseorang, melainkan oleh hukum ekonomi dasar: supply and demand.
Gaji dan Kaitannya dengan Supply and Demand

Gaji seseorang ditentukan oleh tingkat kebutuhan pasar (demand) terhadap suatu keahlian dan ketersediaan tenaga kerja (supply) yang memiliki keahlian tersebut. Jika suatu keterampilan sangat dibutuhkan namun hanya sedikit orang yang memilikinya, maka gaji untuk keterampilan itu akan tinggi. Sebaliknya, jika keterampilan tersebut banyak dimiliki sementara kebutuhannya rendah, gaji yang ditawarkan otomatis menjadi kecil.

Untuk memperoleh gaji yang tinggi, langkah yang harus dilakukan bukan semata-mata memilih pendidikan mahal. Sebaliknya, seseorang perlu menjadi talenta yang memiliki keterampilan langka dan sangat dicari oleh pasar.

Strategi untuk Meningkatkan Nilai Diri dan Gaji

Berikut adalah beberapa langkah strategis untuk meningkatkan nilai diri di pasar kerja:

Kenali Keterampilan dengan Demand Tinggi dan Supply Rendah

Mulailah dengan mencari tahu keterampilan apa saja yang saat ini sedang dibutuhkan oleh industri namun memiliki sedikit tenaga ahli. Informasi ini bisa ditemukan melalui riset pasar, laporan industri, atau bahkan berdiskusi dengan praktisi di bidang terkait. Contohnya, bidang teknologi seperti data science, cybersecurity, atau artificial intelligence saat ini sangat membutuhkan tenaga ahli.

Kembangkan Keterampilan ke Arah yang Sesuai

Setelah mengetahui keterampilan yang dibutuhkan, fokuslah untuk menguasai keterampilan tersebut. Hal ini bisa dilakukan melalui kursus, pelatihan, atau pengalaman langsung di tempat kerja. Ingat, menjadi ahli di bidang tertentu membutuhkan komitmen dan kerja keras.

Perkuat Personal Branding

Bangun citra diri yang profesional dan kredibel di lingkungan kerja. Manfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk memamerkan portofolio, membagikan wawasan, atau membangun jaringan dengan para profesional lainnya. Personal branding yang kuat akan meningkatkan daya tarik kamu di mata perusahaan.

Asah Kemampuan Negosiasi

Negosiasi adalah keterampilan penting yang sering diabaikan. Pelajari cara bernegosiasi dengan baik untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan nilai dan kontribusi kamu. Kemampuan ini mencakup cara menyampaikan argumen, mengenali peluang, dan memperkuat posisi tawar.

Perluas Networking

Lingkaran pertemanan yang luas akan membuka lebih banyak peluang karier. Bergabunglah dengan komunitas profesional, hadiri acara industri, atau aktif dalam diskusi di media sosial untuk memperluas jejaring. Kadang-kadang, kesempatan terbaik datang dari relasi yang kamu miliki.

Penutup

Pada akhirnya, fenomena gaji rendah di tengah mahalnya biaya pendidikan memang memancing rasa frustrasi, tetapi hal tersebut tidak akan berubah tanpa usaha untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Memahami hukum ekonomi dan memanfaatkan strategi peningkatan nilai diri adalah kunci untuk bertahan dan bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu setuju bahwa menjadi talenta yang langka adalah jalan menuju gaji tinggi? Mari kita diskusikan!

(H/S)

Posting Komentar untuk " Mengupas Fenomena Gaji Rendah di Tengah Tingginya Biaya Pendidikan"